Teknik Jitu Perhitungan TransaksiMargin Trading Jitu - Margin trading sangat lah menguntungkan para trader. Salah satu keuntungan Margin trading adalah mempermudahnya para investor untuk melakukan sebuah investasi dan merupakan cara pialang berjangka untuk nasabahnya. Meskipun margin memudahkan investor melakukan investasi, bukan berarti kemudahan itu merupakan keuntungan bagi investor. Artinya kalau investor telah melakukan perdagangan dengan sistem margin pasti akan mendapat keuntungan.
Disisi lain, bila trader atau investor memanfaatkan margin trading, berarti trader telah memutuskan melakukan investasi. Dengan investasi itu telah melekat risiko yang harus ditanggungnya. Bahkan dalam literatur investasi, margin trading merupakan salah satu strategiinvestasi yang cenderung mendekati spekulasi.
Sebab, jika terjadi kerugian investasi dengan sistem margin ini akan menciptakan nilai yang lebih besar dari investasi dengan sistem fisik/cash trading. Untuk itu, agar bisa memanfaatkan margin trading secara menguntungkan, diperlukan teknik perhitungan yang cukup rumit.
Perhatikan contoh berikut:
Sehari kemudian GBP meningkat harganya menjadi USD 1.8950 dan investor menjual (berarti overnight/menginap),
Perusahaan pialang berjangka mengenakan fee USD 5 per lot untuk transaksi open buy saja, dan
Bunga untuk GBP dengan posisi open buy adalah Rp. 5.612 per hari.
Apa yang akan terjadi? Kini aset menjadi USD 18.950 (USD10,000 x USD1.8950). namun, transaksi dengan margin trading menghasilkan keuntungan dan kerugian yang berbeda dengan transaksi cash trading. Pada transaksi margin trading keuntungan bersih yang diterima adalah USD89,44, sedang dengan sistem cash trading = USD100. Mana yang harus dipilih Transaksi margin atau transaksi cash?
Hati-hati! Kalau memperhatikan nilai absolutnya, tentu kita akan memilih transaksi cash, sebab nilai keuntungan lebih besar. Tetapi ingat! Untuk menghasilkan keuntungan USD100 sengan sistem transaksi cash itu, kita harus menanamkan uang sejumlah USD 19,850. Sebaliknya, untuk mendapatkan keuntungan USD94,44 dengan sistem perdagangan margin, kita cukup menanamkan uang sebesar USD100. Disinilah pentingnya kita memahami ilmu keuangan.
Dalam teori keuangan terdapat indikator penting yang disebut rate of return on equity (ROE), yaitu seberapa besar pengembalian yang didapat dengan penanaman modal tertentu, yang dirumuskan sebagai keuntungan bersih dibagi modal. Dalam contoh kita, dengan margin trading akan mendapatkan ROE 94,44% sedang dengan cash trading hanya akan mendapatkan ROE 0.53%. jadi, ROE margin trading lebih besar dari ROE cash trading, dengan demikian sangat menguntungkan kalau kita memilih transaksi dengan margin trading.
Bagaimanakah kondisi ini bisa dimanfaatkan? Kondisi demikian akan menguntungkan kalau kita mengetahui nilai tukar mata uang yang dibeli akan menguat, dan peningkatan itu bisa menutup seluruh biaya, yang terdiri atas fee, bunga, dan pajak.
Dan apa yang terjadi, seandainya ternyata nilai tukar GBP tidak menguat terhadap USD, sebaliknya malah melemah? Apakah masih menguntungkan melakukan transaksi dengan sistem margin trading? Misalnya, setelah posisi beli yang diambil tadi ternyata GBP malah turun mejadi USD1.18800 dan setelah ditunggu satu hari (overnight), ternyata GBP tetap saja di posisi itu. Dengan demikian kini aset sisa USD18.800. bagaimana dengan modal kita? Karena aset kita sudah menurun sebesar USD50, maka modal tinggal USD50 (USD100 – USD50). Bila seluruh biaya, fee dan bunga diperhitungkan, maka modal tinggal USD44.44.
Apa yang terjadi dengan keadaan demikian? Bila ingin mempertahankan portofolio (posisi kita), berarti kita harus menyetor modal lagi kepada perusahaan broker atau pialang berjangka, sebab perusahaan broker forex memberikan fasilitas initial margin 1% dari kontrak. Dengan demikan, dengan total nilai kontrak 1 lot (USD10,000), maka modal kita harus USD100 karena modal yang tersisa tinggal USD44.44, maka kita harus menyetor USD55,56 (USD – USD44.444).
Kapan kita harus menyetor tambahan modal tersebut? Tergantung dari peraturan yang ada, dan juga ketentuan masing-masing broker forex. Ada perusahaan yang mengirim tagihan tambhan modal (ini yang dimkasud dengan margin call) setelah modal dibawah 30% dari initial margin. Ada pula perusahaan broker forex yang baru mengirim tagihan tambahan modal setelah modal dibawah 25% dari initial margin.
Namun bila kita tidak bersedia lagi mempertahankan posisi, dengan sendirinya broker forex akan melikuidasi posisi beli tersebut, yaitu menjual GBP milik kita. Kalau ini sampai terjadi, maka kita menderita kerugian USD55.56 untuk investasi dengan margin trading dan USD50 untuk cash trading.
Lalu keputusan apa yang harus diambil? Memang tidak ada yang merencanakan investasi mendapat kerugian, tetapi ila ini terjadi ternyata yang melakukan transaksi dengan cash tradingmenderita kerugian lebih kecil, yaitu 0.72% dibanding yang melalui transaksi dengan margin trading, yang menderita kerugian 55.56%. jadi, bila kondisi mata uang yang kita beli cenderung melemah, akan lebih aman melakukan transaksi dengan cash trading. Tetapi ini tetap rugi. Jika ingin tetap ingin mendapatkan keuntungan harus melakukan strategi short selling, mengambil posisi jual lebih dulu baru melikuidasinya dengan posisi beli.
Sumber : tokotuaforex.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Sudah berkunjung di blog ecek-ecek ini, semoga artikel yang ada di blog ini dapat membantu anda. Silahkan tinggalkan pesan yang tidak mengandung Spam!!!